Archive for Mei, 2011

Kematian dan Kehidupan

Manusia memiliki dua fase dalam kehidupannya, yaitu disaat hidup dan mati. Ketika seorang ibu sedang mengandung seorang anak dimana usia kandungannya beranjak 7 bulan, dan biasanya pada usia kandungan tersebutlah dimana sebuah janin telah mempunyai jiwa (roh). Saat itu janin bayi telah hidup didalam sebuah kandungan seorang ibu. Ketika Sembilan bulan bayi akan lahir merupakan awal mula kehidupan seorang manusia baru, di kehidupan nyata. Setiap manusia yang hidup memiliki banyak tujuan dalam hidupnya. Ingin menjadi lebih kurus, lebih gemuk, lebih cantik, lebih dewasa atau lebih kaya lagi. Setiap manusia yang hidup pasti memili keinginannya masing-masing. Untuk itulah setiap orang memliki cita-citanya masing-masing. Manusia juga memiliki pedoman dalam hidumnya. Agama biasanya menjadi pedoman tiap manusia, sebagai pandangan atau tuntunan dalam hidup.orang yang tidak memiliki agama tidak terarah kehidupannya. Agama mengajarkan kita bagaimana kita bersikap dan berperilaku selama kita hidup, agar kita bahagia dunia(hidup) dan akhirat(mati). Selama kita hidup gunakan lah waktu sebaik-baiknya untuk melakukan hal yang baik karena kita tidak akan tau kapan kita akan mati. Apabila kita menyia-nyiakan hidup kita didunia jangan kan untuk bahagia selama kita hidup perbuatann kita yang tidak baik pun akan balasanya di waktu ahirat nanti.maka dari itu gunakan lah waktu-watu kita dengan kegiatan yang positif dan selalu mendekatkan diri kita kepada Tuhan yang Maha Esa dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Contohnya, ada dua orang yang satu kita sebut A, si A sangat taat kepada Tuhan dia selalu menjalani hidup dengan pedoman kepercayaan yang ada pada agamanya, orang satu lagi kebalikan dari orang pertama kita sebut saja B dia menjalani kehidupannya dengan kehidupan yang tercela(tidak baik). Apa kah kalian tau kehidupan si A yang akan bahagia atau malah si B? kehidupan si A sangat lah bahagia, karena dikelilingioleh orang-orang yang baik dan sangan peduli dengan si A. sedangkan si B dia selalu dikejar-kejar oleh masalah yang dia buat. Jadi kebahagian kalian selama kita didunia, kita sendiri yang menentukannya

Kematian  oleh   sementara   ulama   didefinisikan   sebagai

“ketiadaan  hidup,”  atau  “antonim  dari  hidup.”  Kematian

pertama dialami oleh manusia sebelum kelahirannya, atau saat

sebelum  Allah menghembuskan ruh kehidupan kepadanya; sedang

kematian kedua, saat ia meninggalkan dunia  yang  fana  ini.

Kehidupan  pertama  dialami  oleh  manusia pada saat manusia

menarik dan menghembuskan nafas di dunia,  sedang  kehidupan

kedua  saat  ia berada di alam barzakh, atau kelak ketika ia

hidup kekal di hari akhirat.

Al-Quran  berbicara  tentang  kematian  dalam  banyak  ayat,

sementara pakar memperkirakan tidak kurang dari tiga ratusan

ayat yang berbicara  tentang  berbagai  aspek  kematian  dan

kehidupan sesudah kematian kedua.

KESAN UMUM TENTANG KEMATIAN

Secara   umum  dapat  dikatakan  bahwa  pembicaraan  tentang

kematian bukan  sesuatu  yang  menyenangkan.  Namun  manusia

bahkan  ingin hidup seribu tahun lagi. Ini, tentu saja bukan

hanya ucapan Chairil Anwar, tetapi Al-Quran  pun  melukiskan

keinginan  sekelompok  manusia  untuk hidup selama itu (baca

Tanggung jawab manusia

Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu yang di namakan hak.Tanggung jawab merupakan perbuatan yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,karena tanpa tanggung jawab,maka semuanya akan menjadi kacau.Contohnya saja adalah jika seorang ayah tidak melakukan tanggung jawabnya mencari nafkah,maka keluarganya akan sengsara. Bagaimanapun juga tanggung jawab menjadi nomor satu di dalam kehidupan seseorang.Dengan kita bertanggung jawab,kita akan dipercaya orang lain,selalu tepat melaksanakan sesuatu,mendapatkan hak dengan wajarnya. Seringkali orang tidak melakukan tanggung jawabnya,mungkin di sebabkan oleh hal hal yang membuat orang itu lebih memilih melakukan hal di luar tanggung jawabnya.Sebagai contohnya,seorang pelajar mempunyai tanggung jawab belajar,sekolah,tapi karena ada game/ajakan teman yang tidak baik untuk bolos sekolah,maka seorang anak itu bisa saja melalaikan tanggung jawabnya untuk bermain/bolos sekolah. Jika kita melalaikan tanggung jawab,maka kualitas dari diri kita mungkin akan rendah.Maka itu,tanggung jawab adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan,karena tanggung jawab menyangkut orang lain dan terlebih diri kita.

Tanggung jwab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehinga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar, bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya, berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya, sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya.

Maka dari berikut adalah contoh-contoh bagi seorang pelajar, Tanggungjawab mungkin bisa diartikan sebagai konsekuensi yang harus diterima atau dijalankan terhadap apa yang sudah dilakukan atau dijalani.  Kita sering mendengar kata “lepas tanggungjawab” artinya tidak mau mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan (lempar batu sembunyi tangan).  Ada tihal penting yang harus dipahami dan dijalankan oleh seorang siswa atau pelajar berkenaan dengan tanggungjawab.

1.  Tanggungjawab sebagai seorang pelajar/siswa

Setiap siswa harus menanamkan rasa tanggungjawab pada diri masing-masing.  tanggungjawab siswa sebagai pelajar adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan kepadanya, disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah.  Artinya setiap siswa wajib dan mutlak melaksanakan tanggungjawab tersebut tanpa terkecuali.  Tap kenyataannya banyak siswa yang merasa terbebani dengan kewajiban mereka sebagai pelajar.  siswa berangkat ke sekolah tidak lagi untuk tujuan belajar, akan tetapi dijadikan sebagai ajang untuk ketemu, kumpul dengan teman-teman, ngobrol dan lain sebagainya.  sementara tugas sejatinya untuk belajar dan menimba ilmu sudah bukan lagi menjadi pokok.  tapi ini realita dan potret siswa masa kini.  selalu menginginkan sesuatu tanpa bersusah payah.  menyerah sebelum berjuang, kalah sebelum bertanding.

2. Tanggungjawab sebagai seorang anak

Banyak siswa tidak menyadari atau menyadari tapi tidak mau melakukan penyadaran diri, bahwa orangtua tidak menginginkan banyak hal pada dirinya.  hanya satu yang diinginkan oleh orangtua yaitu anak saya bisa bersekolah, belajar dengan baik dan kelak lulus mempunyai kehidupan lebih baik dari orangtuanya.  sekali lagi, hanya itu wahai para siswa tercinta.  Tidak kah kita pernah membayangkan, bagaimana orangtua membanting tulang mencari biaya untuk kita bersekolah.  tidak pernah terbersit sedikit-pun dalam benak mereka agar kalian mengganti apa yang sudah diberikan.  Tidak kah pernah kita pikirkan, bagaimana orangtua kita memutar otak untuk kita, tapi apa balasan yang kita berikan.  semuanya kita balas dengan kemalasan dan kebohongan.  kita malas bersekolah, berbohong ke sekolah tapi tidak sampai.  sekali lagi inilah potret siswa masa kini (walaupun tidak semua)

3.  Tanggungjawab sebagai seorang hamba

Sudahkah kita menjalankan kewajiban kita sebagai orang yang beragama.  Banyak diantara kita yang mampu secara akademis, tercukupi dari segi materi tapi jiwanya kosong karena tidak tersentuh oleh nilai-nilai ibadah.  Untukmu para siswa, jalankan kewajiban sebagai umat, jangan banyak meminta tapi mengabaikan tugasmu sebagai seorang hamba.  Kita mendekatkan diri pada-Nya manakala kita berada pada kondisi terjepit dalam kehidupan.  Bayangkan betapa indahnya hidup kita seandainya ketiga tanggungjawab ini seiring sejalan atau saling terintegrasi.  Insya Allah akan terbentuk siswa-siswa yang cerdas akademik dan pribadi yang sholeh sehingga pada akhirnya akan lahir generasi penerus yang membanggakan.

Sastra dan kesenian

Hampir setiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities, ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti terdapat dalam filsafat atau agama dibanging dengan cabang the humanities yang lain seperti misalnya ilmu bahasa, seni memegang peranan yang penting karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikan normative.

Karena seni adalah ekspresi yagn sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normative, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.

Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting, alas an pertama karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hamper semua pernyataan kegiatan manusia, dalam usahannya untuk memahami dirinya sendiri yang kemudian melahirkan fisafat manusia mempergunakan bahasa, dalam usahanya untuk memahami alam semesta yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan manusia mempergunakan bahasa, salam usahanya mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu social, manusia mempergunakan bahasa, dengan demikian manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.

Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karyasastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

Cabang-cabang seni yagn lain pada hakekatnya juga abstrak. Gerak gerik dalam seni tari misalnya masih perlu dijabarkan, meskipun bunyi-bunyi dalam seni music lebih cepat dinikmati, bunyi-bunyi itu sendiri masih memerlukan penafsiran. Sebaliknya sastra adalah penafsiran itu sendiri, meskipun dalam penafsirannya sastra masih dapat ditafsirkan lagi.

Sastra juga didukung oleh cerita, dengan cerita orang lebih mudah tertarik dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normative. Cabang-cabang yang lain juga dapat menarik tanpa cerita akan tetapi sulit bagi penciptanya mengemukakan ggasannya dalam music misalnya kata-kata penciptanya tertelan oleh melodi. Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyimpanan nilai-nilai kemanusiaan, kepekaan menyebapkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.

Maka dari itu seni banyak disukai orang banyak dan bisa menjadi sumber penghasila, seperti di Indonesia ini, banyak beragam seni-seni yang dimiliki oleh budaya Indonesia karena Indonesia adalah Negara yang beraneka ragam suku dan budaya, setiap profinsi memiliki budaya dan seninya masing-masing.

Contoh-contoh kesenian yang saya ketahui adalah:

Topeng Madura

Biasanya digunakan untuk pentas kesenian topeng dalang, yaitu kesenian topeng yang dalam memerankan suatu cerita,penarinya tidak berbicara, dialog dilakukan oleh dalangnya, ceritera yang dibawakan adalah ceritera Ramayanan dan Mahabarata.

GRAMAPHON ASAL TUBAN

Merupakan alat menyimpan suara yang dibuat bedasarkan kerja lektri magnit Gramaphon ini berbentuk kotak didalamnya berisi mesin Gramaphon beserta piringan hitamnya. Piringan hitam ini mempunyai lingkaran suara pada permukaan. Tinggi rendahnya nada suara ditentukan oleh kedalaman lekuk pada piringan hitam. Apabila mesin diputar dengan jalan memutar aaas (Sumbu) maka piringan akan berputar kemudian lekuk-lekuk pada piringan itu diteruskan oleh jarum ke ruangan membran. Getaran membran yang diakibatkan gerakan jarum tersebut diteruskan ke ruang bermagnit yang berfungsi untuk menim,bulkan gelombang-gelombang pada udara sehingga menimbulkan suara.

WAYANG GOLEK

Asal: Stendelijk Historsch Museum Surabaya, Sebagai saran upacara Hiburan dan peringatan hari Besar. Kesenian wayang golek berkembang pesat terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Cerita yang diambil biasanya Mahabarata, Ramayanan atau Damarwulan dan Menak.

WAYANG KLITIK

Asal: Stedelijk Historesch Museum Surabaya, Sebagai saran hiburan dan penerangan terhadap masyarakat. Wayang klitik timbul pada masa berkembangnya agama Islam di Jawa sekitar abad 16 – 17. Pencipta wayang klitik adalah SUNAN KUDUS. Wayang ini disebut klitik karena mengandung arti KECIL (Klitik). Didalam pertunjukkan ada yang mengambil cerita Mahabarata – Ramayana ada pula yang mengambil cerita Minakjinggo – Damarwulan.

WAYANG KULIT BANGKALAN

Asal: Stedelijk Historesch Museum Surabaya, Sebagai saran Upacara, Hiburan dan Peringatan Hari Besar. Wayang kulit Bangkalan ini menggambarkan fragemen cerita ramayan. Dalam cerita sinta isteri Rama dilarikan oleh Prabu Dasamuka. Tetapi dengan bantuan tentara Kera yang dipimpin oleh ANOMAN, rama dapat menyelamatkan Sinta.

WAYANG PURWO JAWA TENGAH

Asal: Stedelijk Historisch Museum Surabaya, Wayang purwo Jawa Tengah mengambil cerita Ramayana dan Mahabarata. Digunakan sebagai sarana hiburan dan Upacara ruwatan. Jika dibandingkan dengan Wayang Purwo Jawa timur, maka Wayang Purwo Jawa Tengah ini mempunyai perbedaan-perbedaan :

  1. Tatahan lebih indah dan lebih halus
  2. Warna lebih banyak menggunakan warna kuning
  3. Teknik pedalangannya menggunakan bahasa yang lebih halus/dialek Jawa Tengahan.

WAYANG PURWO JAWA TIMUR

Asal: Stedelijk Historesch Museum Surabaya, Sebagai saran hiburan dan upacara. Apabila dibandingkan dengan wayang Purwo Jawa Tengah, Wayang Purwo Jawa Timur mempunyai ciri-ciri khusus.
Ciri-ciri tersebut adalah :

  1. Tatahan Wayang Purwo Jawa Timur lebih sederhana
  2. Lebih banyak memakai warna merah
  3. Teknik pedalangannya, mempergunakan bahasa/dialek Jawa Timur.

Isi cerita sama dengan wayang purwo jawa Tengah, yaitu mengambil ceritera epo san sebagai sarana upacara ruwatan.

WAYANG GEDOG

Asal: Stedelijk Historisch Museum Surabaya, Menceritakan tentang epos PANJI, yaitu tentang peristiwa sekitar Kerajaan Jenggolo dan Kediri. Wayang Gedog berkembang pada masa perkembangan agama Islam di Jawa, diciptakan oleh Sunan GIRI. Peran utama dalam kisah ini adalah Inukertapati putera Raja dari Jenggala yang terlibat percintaan dengan puteri Raja Kediri, yang bernama Dewi Sekartaji. Kisaj ini di Jawa Timur dikenal denan cerita ANDE-ANDE LUMUT.

Penderitaan Manusia

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko” hidup, Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikannya. Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca Koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religious Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan dibandingakan dengan makhluk lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadanya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tihan atas dirnya.

Dalam kehidupan ini untuk mencapai keinginan yang dituju manusia harus melakukan pengorbana yang terkadang pengorbanan itu membuat manusia menderita.

Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku ekhidupan manusia, bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya, penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkan. Sedangkan penderitaan psikis yang dihadapinya, para ahli lebih banyak membantu saja.

Contohnya adalah seorang mahasiswa harus belajar dan rajin untuk masuk kuliah apabila dia menginginkan emndapatkan nilai yang bagus, sehingga mahasiswa tersbut haru belajr lebih keras.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.

Mengenai penderitaan yang dapat memberikan hikmah, contoh yang gamblang dapat dapat dicatat disini adalah tokoh-tokoh filsafat eksistensialisme. Misalnya Kierkegaard (1813-1855), seorang filsuf Denmark, sebelum menjadi seorang filsuf besar, masa kecilnya penuh penderitaan. Penderitaan yang menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf, menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam, Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai seorang filsuf eksistensial yang besar.

Penderitaan Nietzsche (1844-1900), seorang filsuf Prusia, dimulai sejak kecil, yaitu sering sakit, lemah, serta kematian ayahnya ketika ia masih kecil. Keadaan ini menyebabkan ia suka menyendiri, membaca dan merenung diantara kesunyian sehingga ia menjadi filsuf besar. Lain lagi dengan filsuf Rusia yang bernama Berdijev (1874-1948). Sebelum dia menjadi filsuf, ibunya sakit-sakitan. Ia menjadi filsuf juga akibat menyaksikan masyarakatnya yang sangat menderita dan mengalami ketidakadilan.

Sama halnya dengan filsuf Sartre (1905-1980) yang lahir di Paris, Perancis. Sejak kecil fisiknya lemah, sensitif, sehingga dia menjadi cemoohan teman-teman sekolahnya. Penderitaanlah yang menyebabkan ia belajar keras sehingga menjadi filsuf yang besar.

Masih banyak contoh lainnya yang menunjukkan bahwa penderitaan tidak selamanya berpengaruh negatif dan merugikan, tetapi dapat merupakan energi pendorong untuk menciptakan manusia-manusia besar.

Contoh lain ialah penderitaan yang menimpa pemimpin besar umat Islam, yang terjadi pada diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat sejak Muhammad dua bulan di dalam kandungan ibunya. Kemudian, pada usia 6 tahun, ibunya wafat. Dari peristiwa ini dapat dibayangkan penderitaan yang menimpa Muhammad, sekaligus menjadi saksi sejarah sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin umatnya (versi Michael Hart dalam Seratus Tokoh Besar Dunia).

Penderitaan dan Kenikmatan

Tujuan manusia yang paling populer adalah kenikmatan, sedangkan penderitaan adalah sesuatu yang selalu dihindari oleh manusia. Oleh karena itu, penderitaan harus dibedakan dengan kenikmatan, dan penderitaan itu sendiri sifatnya ada yang lama dan ada yang sementara. Hal ini berhubungan dengan penyebabnya. Macam-macam penderitaan menurut penyebabnya, antara lain: penderitaan karena alasan fisik, seperti bencana alam, penyakit dan kematian; penderitaan karena alasan moral, seperti kekecewaan dalam hidup, matinya seorang sahabat, kebencian orang lain, dan seterusnya.Semua ini menyangkut kehidupan duniawi dan tidak mungkin disingkirkan dari dunia dan dari kehidupan manusia.

Penderitaan dan kenikmatan muncul karena alasan “saya suka itu” atau “sesuatu itu menyakitkan”. Kenikmatan dirasakan apabila yang dirasakan sudah didapat, dan penderitaan dirasakan apabila sesuatu yang menyakitkan menimpa dirinya. Aliran yang ingin secara mutlak menghindari penderitaan adalah hedonisme, yaitu suatu pandangan bahwa kenikmatan itu merupakan tujuan satu-satunya dari kegiatan manusia, dan kunci menuju hidup baik. Penafsiran hedonisme ada dua macam, yaitu:

1. Hedonisme psikologis yang berpandangan bahwa semua tindakan diarahkan untuk mencapai kenikmatan dan menghindari penderitaan.

2. Hedonisme etis yang berpandangan bahwa semua tindakan ‘harus’ ditujukan kepada kenikmatan dan menghindari penderitaan.

Kritik terhadap hedonisme ialah bahwa tidak semua tindakan manusia hedonistis, bahkan banyak orang yang tampaknya merasa bersalah atas kenikmatan-kenikmatan mereka. Dan hal ini menyebabkan mereka mengalami penderitaan. Pandangan Hedonis psikologis ialah bahwa semua manusia dimotivasi oleh pengejaran kenikmatan dan penghindaran penderitaan. Mengejar kenikmatan sebenarnya tidak jelas, sebab ada kalanya orang menderita dalam rangka latihan-latihan atau menyertai apa yang ingin dicapai atau dikejarnya. Kritik Aristoteles ialah bahwa puncak etika bukan pada kenikmatan, melainkan pada kebahagiaan. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kenikmatan bukan tujuan akhir, melainkan hanya “pelengkap” tindakan. Berbeda dengan John Stuart Mill yang membela Hedonisme melalui jalan terhormat, utilitarisme yaitu membela kenikmatan sebagai kebaikan tertinggi. Suatu tindakan itu baik sejauh ia lebih “berguna” dalam pengertian ini, yaitu sejauh tindakan memaksimalkan kenikmatan dan meninimalkan penderitaan.

Penderitaan dan Kasihan

Kembali kepada masalah penderitaan, muncul Nietzsche yang memberontak terhadap pernyataan yang berbunyi: “Dalam menghadapi penderitaan itu, manusia merasa kasihan”. Menurut Nietzche, pernyataan ini tidak benar, penderiutaan itu adalah suatu kekurangan vitalitas. Selanjutnya ia berkata, “sesuatu yang vital dan kuat tidak menderita, oleh karenanya ia dapat hidup terus dan ikut mengembangkan kehidupan semesta alam. Orang kasihan adalah yang hilang vitaliatasnya, rapuh, busuk dan runtuh. Kasihan itu merugikan perkembangan hidup”. Sehingga dikatakannya bahwa kasihan adalah pengultusan penderitaan. Pernyataan Nietzsche ini ada kaitannya dengan latar belakang kehidupannya yang penuh penderitaan. Ia mencoba memberontak terhadap penderitaan sebagai realitas dunia, ia tidak menerima kenyataan. Seolah-olah ia berkata, penderitaan jangan masuk ke dalam hidup dunia. Oleh karena itu, kasihan yang tertuju kepada manusia harus ditolak, katanya.

Pandangan Nietzsche tidak dapat disetujui karena: pertama, di mana letak humanisnya dan aliran existensialisme. Kedua, bahwa penderitaan itu ada dalam hidup manusia dan dapat diatasi dengan sikap kasihan. Ketiga, tidak mungkin orang yang membantu penderita, menyingkir dan senang bila melihat orang yang menderita. Bila demikian, maka itu yang disebut sikap sadisme. Sikap yang wajar adalah menaruh kasihan terhadap sesama manusia dengan menolak penderitaan, yakni dengan berusaha sekuat tenaga untuk meringankan penderitaan, dan bila mungkin menghilangkannya

.

Penderitaan dan Noda Dosa pada Hati Manusia.

Penderitaan juga dapat timbul akibat noda dosa pada hati manusia (Al-Ghazali, abad ke 11). Menurut Al-Ghazali dalam kitabnya Ihyaa’ Ulumudin, orang yang suka iri hati, hasad, dengki akan menderita hukuman lahir-batin, akan merasa tidak puas dan tidak kenal berterima kasih. Padahal dunia tidak berkekurangan untuk orang-orang di segala zaman. Allah SWT telah memberi ilmu dan kekayaan atau kekuasaan-Nya, karena itu penderitaan-penderitaan lahir ataupun batin akan selalu menimpa orang-orang yang mempunyai sifat iri hati, hasad, dengki selama hidupnya sampai akhir kelak.

Untuk mengobati hati yang menderita ini, sebelumnya perlu diketahui tanda- tanda hati yang sedang gelisah (hati yang sakit). Perlu diketahui bahwa setiap anggota badan diciptakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Apabila hati sakit maka ia tidak dapat melakukan pekerjaan dengan sempurna ia kacau dan gelisah. Ciri hati yang tidak dapat melakukan pekerjaan ialah apabila ia tidak dapat berilmu, berhikmah, bermakrifat, mencintai Allah dengan menyembah-Nya, merasa erat dan nikmat mengingat-Nya.

Sehubungan dengan pernyataan ciri-ciri yang menderita, Allah berfirman:

Aku tidak menciptakan jin dan manusia selain hanya untuk menyembah kepada-Ku”. (QS. 51: 56)

“Barangsiapa merasa mengerti sesuatu, tetapi tidak mengenal Allah, sesungguhnya orang tersebut tidak mengerti apa-apa. Barangsiapa mempunyai sesuatu yang dicintainya lebih daripada mencintai Allah, maka sesungguhnya hatinya sakit. “katakanlah, hai Muhammad, apabila orang tuamu, anakmu, saudaramu, istrimu, handai tolanmu, harta bendamu yang engkau tumpuk dalam simpanan serta barang dagangan yang yang engkau khawatirkan ruginya dan rumah tempat tinggal yang kamu senangi itu lebih kamu cinta daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjuang di jalan Allah, maka tunggulah sampai perintah Allah datang”. (QS. 9: 24).

Hal lain yang menimbulkan derita terhadap seseorang adalah merasakan suatu keinginan atau dorongan yang tidak dapat diterima atau menimbulkan keresahan, gelisah, atau derita. Maka ia pun berusaha menjauhkan diri dari lingkup kesadaran atau perasaannya. Akhirnya, keinginan atau dorongan itu tertahan dalam alam bawah sadar. Namun, sering orang itu mengekspresikan keinginan atau dorongan itu secara tidak sadar atau dengan ucapan yang keliru. Atau, apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?

Dan kalau Kami mengkhendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu, sehingga kamu dapat benar-benar mengenal mereka dengan tanda-tandanya, tetapi kamu mengenal mereka dari bicara mereka, dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kamu”. (QS. 47: 29-30).

Demikianlah Al-Quran telah mengisyaratkan tentang adanya ciri-ciri orang yang tidak sadar (menderita) lewat kata-kata yang keliru, sejak 14 abat yang lalu sebelum dikemukakan oleh Freud, penemu teori psikoanalisis. Bahkan sebuah hadist mengatakan:

“Tak seorang pun yang menyembunyikan suatu rahasia kecuali jika Allah akan memberinya penutup. Apabila penutup itu baik, maka rahasia itu baik, dan apabila penutup itu buruk maka buruk pula rahasia itu”. (Tafsir Ibn Katsir, Vol. 4 hal. 180).

Obat supaya hati sehat di firmankan Allah sebagai berikut:

“Kecuali orang yang datang ke hadirat Allah SWT dengan hati yang suci”. (QS. 26: 89 ).

Jadi, mengenal atau makrifat kepada Allah yang membawa semangat taat kepada Allah SWT dengan cara menentang hawa nafsu, merupakan obat untuk menyembuhkan penyakit dalam hati (menderita gelisah) (Al-Ghazali, abad ke-11).

Apa itu Pandangan Hidup

Padangan hidup setipa orang berbeda, sejak kecil saya menganggap bahwa kehidupan itu harus dilakukan dengan mandiri karena dari kecil saya sudah hidup mandiri karena saya anak pertama jadi terbiasa untuk melakukan sesuatu sendiri tanpa di bantu orang lain.

Sampai saat ini pun saya masih melakukan sesuatu sendiri, cita-cita yang saya miliki sejak kecil adalah ingin menjadi tentara, dan walaupun saat usia menginjak dewasa cita-cita saya mulai berubah.

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup, pandangn hidup itu bersifat kodrati karena itu ia menetukan masa depan seseorang, untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti padangan hidup, pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia, pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil dari pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah waktu dan tempat hidupnya.

Cita-cita ya itulah sepenggal kalimat yangs sering kita selalu pertanyakan kepada anak-anak, semua orang tua pasti pernah menanyakan kalimat itu kepada anak-anaknya, dan termasuk sayapun pernah ditanya seperti itu oleh orang tua saya ketika saya kecil dulu, atau belum banyak mengerti apa itu yang dimaksud dengan cita-cita, tapi saya tetap menjawabnya dengan lugu dan tanpa mengerti dengan apa yang saya jawab, kira-kira seperti ini penggagalan kalimat pertanyaan yang diutarakan orang tua saya kepada saya ketika saya kecil, kira-kira bunyinya seperti ini :

Ya itulah mungkin sedikit penggalan tentang cita-cita yang pernah selalu ditanyakan orang tua kita kepada kita pada waktu kita kecil, jawaban-jawaban polospun akan keluar dari mulut kita ketika kita akan menjawab pertanyaan tentang cita-cita kita apabila kita sudah besar nanti, tapi kadang juga tidak semua jawaban polos itu keluar dengan sendirinya, dan sebagian ada juga anak-anak yang ketika ditanyakan tentang cita-citanya dia menjelaskan secara jelas apa cita-citanya ketika ia sudah besar nanti, dan ia benar-benar serius untuk menggapai cita-citanya itu sampai ia bisa mewujudkan cita-citanya itu, dan ia membuktikan kepada orang tuanya bahwa apa yang ia ucapkan ketika ia kecil memang terbukti ia menjadi seorang yang sesuai dengan cita-citanya, tapi banyak juga cita-cita yang ia sebutkan hanyalah kepolosan belaka yang ia sebutkan ketika ia kecil tanpa mengerti apa yang ia sebutkan, dan banyak juga cita-cita yang terwujud tidak sesuai dengan apa yang ia cita-cita sewaktu kecil dulu, atau dalam artikata ia membelot dari apa yang ia ucapkan ketika waktu kecil dulu, dan tentunya itu semua dikarenakan banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya mungkin semakin matangnya tingkat berfikir kita dan kita semakin mengerti dengan apa yang kita ucapkan dengan dengan berbagai macam pengalaman yang dia laluinya. kembali lagi dengan cita-cita saya, saya adalah termasuk salah satu kedalam manusia yang membelot dari apa yang saya ucapakan ketika waktu saya kecil dulu, dulu saya pernah bercita-cita untuk menjadi polisi, karena mungkin dulu yang ada didalam pikiran saya hanya seorang polisi dan gambaran seorang polisi itu gagah, berani, kemana-mana membawa pistol dan seorang polisi pastinya alak ditakuti oleh siapapun, ya itulah pemikiran saya waktu saya kecil dulu tentang seorang polisi makanya saya sangat bercita-cita untuk menjadi seorang polisi.api sekarang apa cita-cita saya??? Silahkan tanyakan kepada saya.Seorang polisikan?

Jawabannya jelas sangat tertulis TIDAK. Saya tidak mau menjadi seorang polisi. Karena apa? Ya tentu ada alasannya dan alasan itu sangat banya sekali tidak bisa saya sebutkan satu persatu tentunya karena memang sangat banyak alasan mengapa seseorang tidak mau menjadi seorang polisi. Alasan yang tentu mendasar yang menjadi alasan saya pribadi tidak mau menjadi seorang anggota polisi adalah saya tidak mau menjadi bahan sumpah serapah masyarakat, mengapa begitu? Ya lihat saja kelakuan polisi saat ini bagai mana dan tentunya anda semua juga pasti sudah mengetahuinya, tidak perlu saya jelaskan panjang lebar. Dan yang pasti setalah besar sekarang saya mempunyai cita-cita yang harus saya capai yaitu saya mau membahagiakan orang-orang yang saya sayangi terutama orang tua saya yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih sayangnya yang tiada duanya, dan saya ingin menjadi orang yang berguna bagi orang lain, itulah cita-cita saya gag muluk-muluk kok, mudah-mudahan tercapai, amiiiiin..

Dan inti dari semua ini adalah, kita semua berhak memiliki dan menyebutkan apa cita-cita kita terserah anda apa saja cita-cita anda semua sah dan berhak dimiliki, seperti kata pepatah raihlah cita=cita setinggi lagit, itu artinya kita boleh menginginkan cita yang besar ,tapi perlu digarisbawahi semua cita-cita yang kita sebutkan dan kita inginkan adalah semua nya harapan yang harus digapai dan diraih , apa bila kita mendapatkannya , maka kita akan merasa bangga dan senang karena semua apa yang kita impikan tercapai, tetapi apabila semua cita-cita kita tidak tergapai setelah kita melakukan semua usaha dan disertai berdoa maka kita harus bisa mengendalikan diri kita agar apa yang telah kita lakukan atau lalui semua bermanfaat dan pasti dibalik kegagalan yang tidak capai terselip sebuah hikmah yang sangat besar yang bisa kita ambil.

Keindahan

Sebenernya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah itu, keindahan itu seuatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas, keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya, dengan kata lain ekindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk, dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi jadi sulit bagi kita berbicara mengenai sesuatu yang indah, keindahan hanya sebuah konsep yang baru berkomnukisai setelah mempunyai bentuk, contoh lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film dan nyanyian.

Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah, untuk perbedaan ini dalam bahasa inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukan saja.

Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hokum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sasuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotunis menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah, orang yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa yunani juga mengenak istilah ke indahan dalam arti estetis yang indah disebut symmetria untuk keindahan berdasarkna penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran.

Keindahan seperti keindahan alam merupakan keindahan yang mudah untuk dilihat dengan menggunakan indera penglihatan.

Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar tidak berlebihan atau tidak pula kurang, kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya justru tidak indah.

1)      Keindahan adalah suatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Toistoy).

2)      Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. (Baumgarten)

3)      Yang indah adalah yang baik, jika belum baik ciptaan itu belum indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).

4)   Keindahan dapat berlepas sama sekali dari kebaikan (Michelmah).

5)      Yang indah adalah yang memiliki profesi yang harmonis. Karena profesi yang harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shofles Bury).

6)      Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).

7)      Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang. Dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan (Hemsterhuis).

Selain dari pengertian keindahan tersebut di atas terlalu sayang kalau tidak kita lihat pendapat Emmanuel Kant berikut ini: Menurut dia keindahan itu bisa dilihat dari 2 segi yaitu dari segi arti yang subyektif dan dari segi arti yang obyektif. Dari segi arti yang subyektif keindahan di katakan sebagai suatu yang tanpa harus direnungkan ataupun disangkut-pautkan dengan kegunaan kegunaan praktis sudah bisa mendapatkan rasa senang. Pada diri si penghayat, sebagai keserasian yang di kandung obyek sejauh obyek tersebut tidak ditinjau dari segi tujuannya.

Bagi seorang seniman selera seni lebih dominan dibandingkan dengan orang bukan seniman. Bagi orang bukan seniman mungkin factor ekstansi lebih menonjol, jadi ia lebih suka menikmati karya seni daripada menciptakan karya seni, dengan kata lain ia hanya mampu menikmati keindahan tetapi tidak mampu menciptakan keindahan.

Mengapa manusia berusaha untuk menciptakan keindahan. Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah, alam ciptaan tuhan, ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan tuhan dan alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis melukis wanita lebih cantik dari keadaan sebenarnya, justru tidak indah, bila ada pemain drama yang berlebih-lebihan : misalnya marah dengan meluap-luap padahal masalahnya kecil atau karena kehilangan sesuatu yang tidak berharga kemudian menangis meraung-raung, itu berarti tidak indah.

Apa itu Kegelisahan

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan, karena itu dalam kehidupan sehari-sehari, kegelisahan dan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan, masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi daapt disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang dinginkan tidak tercapai.

Kehidupan manusia sekarang ini semakin maju, didukung dengan teknologi yang semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas dan kehidupannya sehari-hari. Gerak manusia semakin cepat, setiap aktivitas yang dikerjakan dikontrol oleh agenda yang senantiasa dibawa serta, mereka merasa selalu diburu waktu seakan waktu 24 jam sehari tidaklah cukup. Kehidupan seakan berjalan seperti rutinitas yang senantiasa harus dilakukan untuk mencapai ‘tujuan hidup’, tanpa menyampingkan hal lain, seperti kesehatan dan kebutuhan spiritual, hanya terfokus pada pekerjaan dengan dipenuhi oleh pikiran kesenangan yang akan didapat di masa yang akan datang.

Di balik itu semua, secara jujur, maukah Anda mengakui bahwa Anda merasa gelisah? Apakah kadang Anda merasa takut dan susah hati menjalani hidup yang itu-itu saja? Kalau jawabannya ‘ya’, jangan khawatir, karena itu adalah hal yang wajar dialami oleh manusia bahkan mungkin sampai saat kematian menghampirinya.

Kegelisahan dan kesedihan merupakan suatu kejahatan kembar yang datang beriringan dan bergandengan. Mereka hidup bersama-sama di dunia ini. Jika Anda gelisah, maka Anda akan merasa susah dan sedih, begitu pun sebaliknya. Kadangkala kita berupaya untuk menghindari mereka, lari dari kenyataan, tetapi tetap saja mereka akan senantiasa hadir dalam diri kita. Kejahatan kembar ini bukan untuk dihindari, tetapi bukan berarti kita membiarkan mereka untuk mengalahkan kita. Kita harus mengatasi mereka dengan usaha kita sendiri, dengan kemantapan hati dan kesabaran, dengan pengertian benar dan kebijaksanaan.

Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih.

Sang Buddha bersabda, “Di mana pun rasa ketakutan muncul, ia hanya akan muncul pada orang yang bodoh, tidak pada orang yang bijaksana.” Ketakutan tidaklah lebih dari keadaan pikiran yang dapat menjadi subyek untuk mengendalikan dan memimpin, penyalahgunaan pikiranlah yang menghasilkan ketakutan, penggunaan yang benar akan mewujudkan harapan dan cita-cita dan dalam hal ini pikiran sepenuhnya tergantung pada diri kira sendiri.

Ada pepatah yang berbunyi, “Alam telah menganugerahi manusia untuk dapat mengendalikan seluruh isinya, kecuali satu hal, yaitu pikiran.” Kenyataan ini diperkuat dengan kenyataan tambahan bahwa segala sesuatu yang diciptakan manusia dimulai dalam bentuk pikiran, hal ini menuntun kita untuk menyadari bahwa ketakutan dapat diatasi. Rasa ketakutan, kegelisahan, dan kecemasan yang tidak berlebihan merupakan naluri alamiah untuk menjaga diri, tetapi jika berlebihan akan menjadi musuh bagi manusia itu sendiri.

Seorang ahli anatomi terkemuka dari Inggris suatu ketika ditanya oleh muridnya tentang obat terbaik untuk mengatasi ketakutan, dan jawabnya adalah, “Cobalah untuk mengerjakan sesuatu untuk orang lain.” Murid tersebut merasa heran atas jawaban yang diberikan, kemudian sang guru meneruskan, “Anda tidak dapat memiliki dua pikiran yang berlawanan pada waktu yang sama, salah satu pikiran akan mengusir pikiran yang lain. Jika suatu saat pikiran sedang terpusat untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan apa pun, maka rasa ketakutan tidak akan muncul di dalam pikiran pada waktu yang sama.”

Hal-hal berikut bisa kita sadari dan mungkin dilakukan untuk melatih pikiran kita agar kita tidak memberikan kesempatan kepada kejahatan kembar untuk menumpangi pikiran kita:

Pengertian fobia menurut para psikopatolog adalah sebagai penolakan yang menggangu, diperantarai rasa takut yang tidak proposional dengan bahaya yang dikandung oleh objek atau situasi tertentu da diakui oleh penderita sebagai sesuatu yang tidak mendasar. Dengan kata lain, fobia adalah ketakutan terhadap suatu situasi atau obyek yang jelas (dari luar individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian tidak membahayakan.

Keadilan didunia ini

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

Namun sekarang ini terkadan kedilan dapat diperjualbelikan dan keadilan tidak sesuai pada tempatnya contohnya banyak kasus-kasus yang mulai tidak jelas dan berlarut-larut hingga kasus itu pun menjadi tidak terselesaikan.

Telah ditetapkan dalam Pasal 31 Ayat 1 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Beberapa konsekuensi dapat diambil atas isi pasal dari konstitusi tertinggi di Republik Indonesia tersebut. Pertama adalah bahwa belajar haruslah dilakukan secara terus menerus, seumur hidup, dan berkelanjutan. Kedua, bahwa semua lapisan masyarakat Indonesia harus dapat mengakses segala jenis dan tingkatan pendidikan yang diperlukan dan sesuai untuknya. Ketiga, bahwa pemerintah wajib mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional, baik pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah, dan dapat memberi keyakinan bahwa setiap individudari masyarakat Indonesia dapat dan telah mengenyam pendidikan yang layak.

Di lain pihak, kondisi geografis Indonesia yang sulit serta kurangnya dukungan infrastruktur yang memadai, membuat system pembagian ‘kue’ (baca: proyek) pengembangan pendidikan untuk daerah menjadi sangat tidak adil. Di daerah yang dapat dicapai dengan komunkasi darat, laut dan udara dengan mudah, bisa membangun sekolah megah dengan fasilitas yang memadai. Namun sebaliknya, sekolah-sekolah yang berada di pelosok di tanah Sulawesi, Maluku, Papua, Kalimantan, Nusa Tenggara, bahkan Jawa–Bali pun ada yang hanya berdinding jelajah, bambu atau papan, berlantai tanah, beratap bocor bahkan hampir rubuh. Kekurangan tenaga pengajar,buku-buku sumber belajar serta fasilitas meja-kursi belajar justru menjadi masalah tambahan bagi sekolah-sekolah ini.

Permasalahan seperti ini sebenarnya sudah menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan saudara-saudara di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dipikirkan sejak Republik ini merdeka. Tapi multi-persoalan lainnya justru juga menjadi penghambat bagi peningkatan bidang pendidikan di Indonesia. Ketidakstabilan situasi keamanan serta maraknya praktek korupsi di berbagai lini dunia pendidikan Indonesia menjadi contoh nyata untuk itu.

Lepas dari semua persoalan itu, satu prestasi yang patut diacungi jempol atas duel usaha pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat di sektor Pendidikan Indonesia adalah ditelorkannya program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang direalisasikan sejak tahun 2005. BOS merupakan dana kompensasi dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Menurut laporan situs International Corruption Watch (ICW) per September 2005, dari Rp 17,8 trilyun dana yang disediakan dari kompensasi BBM ini, sektor pendidikan cuma kebagian Rp 4,13 trilyun.

Pola pemberian dana kompensasi ini adalah melalui program beasiswa untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam bentuk Bantuan Khusus Murid (BKM). Sementara di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) disalurkan melalui program sekolah gratis dalam bentuk biaya operasional sekolah. Mekanisme pemerolehannya oleh tingkat satuan pendidikan atau sekolah cukup sederhana. Sekolah mengajukan proposal pembiayaan untuk satu tahun berjalan yang meliputi beberapa komponen ke panitia BOS Depdiknas tingkat Kota/Kabupaten dan setelah disetujui, dana tersebut akan dibayarkan langsung ke rekening sekolah.

Dana BOS digunakan untuk pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, pembelian bahan-bahan habis pakai, pembiayaan kegiatan kesiswaan, pembiayaan ulangan, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa, pengembangan profesi guru, pembiayaan perawatan sekolah, pembiayaan langganan daya dan jasa seperti listrik, air dan telepon, pembayaran honorarium guru dan tenaga kependidikan, honor sekolah yang tidak dibiayai pemerintah, serta pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin. Khusus untuk pesantren Salafiyah dan sekolah keagamaan non Islam, dana BOS dapat digunakan untuk biaya asrama atau pondokan dan membeli peralatan ibadah.

Namun pada kenyataanya masih banyak dana yang tidak sampai pada prosiny dan masih banyak anak-anak tidak mampu yang tidak bisa menikmati pendidikan, sekolah-sekolah yang bangunannya cukup memprihatinkan sebagai gedung layak guna,

Hal ini membuktikan bahwa keadilan dalam aspek pendidikan masih kurang pengawan apalagi pendidikan didaerah-daerah terpencil.

Harapan dan Manusia

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan YME, agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa, karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan suapaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginnkan dapat terjadi, dengan demikian harapan menyangkut masa depan .

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk social, setiap hari lahir kedunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau anggota masyaraakt lainnya. Tidak aad satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ada dua hal yang mendorong orang untuk hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan.

Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing, misalnya Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil, seseorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “si pungguk merindukan bulan”.

Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengaharapkan nilai A dalam ujian yang akan dating, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah berpikir atau hadir dalam kuliah, ia menhaapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A.

Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, jhoni yang hanya mampu membeli mobil-mobilan biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil sesungguhnya. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”

Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya dalam belajar, jika seseorang ingin nilai yang tinggi maka berusahalah untuk menggapainya, tetapi tidak ada usaha, menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana mau mendapatkan hasil yang terbaik.

Harapan yang berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

Studi kasus; harapan, manusia hanya tau arti dan definisinya tetapi seringkali tidak pernah mau menerapkan syarat-syarat untuk mencapainya, karena agar harapan dapat tercapai tentunya memerlukan usaha yang serius dan berdoa kepada tuhan yang maha esa.

Harapan adalah motivasi. Sesuatu yang membuat kita jadi bersemangat dalam menjalani hidup. Harapan juga nyawa bagi sebagian orang. Tanpa adanya harapan hidup kita tak lagi berwarna. Tak ada asa tak ada pula nyawa. Betapa luar biasanya sebuah harapan sampai-sampai seorang Stephen King, seorang novelis kenamaan Barat, mengatakan dalam The Shawshank Redemption seperti ini, “Satu hal yang tak bisa dikikis oleh apapun adalah harapan”. Sekali lagi, inilah kedahsyatan sebuah asa.

Seorang yang berputus asa dalam hidup adalah seorang tanpa harapan. Sedangkan seorang yang memandang hidup adalah satu kebahagiaan adalah ia yang dibekali oleh harapan dalam hidupnya. Ada asa tak mungkin putus asa. Tak ada asa sudah pasti putus asa. Hari ini kita bahagia, hari besok pasti ada harapan untuk mengulang kebahagiaan. Jika hari ini hanya ada sedih, esok hari kita tak lagi berani berharap bahagia. Ketika harapan kita pupus, akankah kita berani lagi untuk berharap?

Kita pasti pernah tersandung. Kita juga tentu pernah merasakan sakit karena terjatuh. Inilah satu latihan untuk kita maju dan berkembang. Masalah yang datang sebagai batu uji menjadikan kita berpikir untuk memilih. Menghindarinya atau melompatinya. Dengan kita melompatinya berarti kita telah menjadi lebih besar dari masalah yang besar. Setelah itu, asa kembali hadir. Asa pupus sebab kita tak mampu lewati batu rintangan itu.

Dunia indah sebab harapan. Tapi, jika semua harapan kita terpenuhi, bukankah kita selalu bergantung dengan harapan? Bukankah kita bisa terlatih oleh sebab kegagalan?

Belajar dari suatu kegagalan dan kejatuhan berarti belajar untuk berharap. Bukan harapan jika di baliknya tak ada batu sandungan. Jangan takut gagal karena tingginya harapan. Kita akan mampu menghargai harapan justru dari kegagalan. Karena berani berharap harus juga berani gagal. Adalah satu tindakan pengecut jika kita tak mampu berharap dan tak mau menanggung kegagalan.

Seorang yang besar adalah dia yang bisa lebih besar dari masalah yang besar. Dan, seorang pemenang adalah dia yang bisa menerima kegagalan di atas besarnya harapan. Manusia tak akan terbunuh oleh harapan. Tapi, manusia bisa saja terbunuh jika terlalu banyak harapan tanpa tindakan.

Cinta Kasih Manusia

Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat.

Namun dalam faktanya di kehidupan ini rasa cinta kasih yang seharusnya dimiliki setiap manusia, tidak bias dilihat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, contohnya adalah masih adanya kejahata-kejahatan dan penyiksaan yang dilakukan oelh sesame umat manusia, dan terkadang tindakan yang tidak manusiawi tersebut dilakukan atas dasar yang sangat sederhana.

Manusia seharusnya sebagai makhluk social mempunyai rasa sayang dan cinta kasih, cinta adalah rasa saying suka atau rasa sayang kepada ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya, sedangkan kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.

Salah satu contohnya adalah seorang majikan yang menyiksa pembantunya hanya karena sang pembantu tidak benar dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh sang majikan, seperti tidak bersih dalam mengepel lantai dan tidak bersih dalam mencuci pakaian, penyiksaan yang dialami sang pembantu menurut saya terkadang di luar batas kemanusiaan, penyiksaan yang diberikan dari informasi-infromasi yang saya dapat melalui media elektronik seperti berita di TV dan Radio, melakukan pemukulan dan menyetrika badan dari sang pembantu, menyiram air panas, dan sebagainya, tindakan yang tidak terpuji dan tidak pantas tersebut seharusnya bisa di cegah atau bisa untuk tidak dilakukan apabila sang majikan atau manusia yang mempekerjakan sang pembantu mempunya rasa cinta kasih.

Sesungguhnya sang pembantu adalah seorang manusia juga yang mempunya hati dan perasaan yang juga membutuhkan rasa kasih saying dan cinta kasih.

Hal atau contoh lain yang masih ada di masyarakat adalah banyaknya tindakan kejahatan baik pemerkosaan dan perampokan serta pembunuhan yang dilakukan tanpa belas kasihan, kejahatan seperti pemerkosaan biasanya dilakukan karena si pelaku dalam keadaan tidak sadar atau dalam dirinya diliputi oleh hawa nafsu dan tidak diekndalikan oleh pikirannya sehingga rasa cinta dan kasih terhadap sesama manusia diabaikan, sebab-sebab terjadinya pemerkosaan bisanya bisa terjadi dari berbagai aspek seperti cinta dari si pelaku yang di tolak oleh korban atau sang pelaku tidak ingin si korban di miliki atau di ambil oleh orang lain.

Perampokan adalah mengambil hak seseorang dengan paksa tanpa adanya timbal balik kepada si korban, seperti halnya jual beli, perampokan bisa terjadi akibat kebutuhan manusia akan pangan tidak terpenuhi dan adanya krisis ekonomi sehingga manusia bisa malkukan tindakan nekat seperti itu dan meniggalkan rasa cinta dan kasih yang dimilikinya.

Sama dengan permapokan, pembunuhan juga merukpakan tindakan yang tidak manusiawi dengan mengabaikan rasa cinta kasih, pembunuhan bisa terjadi akibat rasa tidak suka di kecawakan dan rasa tersakiti.

Dari penjelasan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa rasa cinta dan kasih dapat hilang apabila seorang manusia mengalami kejadian-kejadian dan kondisi-kondisi tertentu dapat melakukan tindakan-tindakan yang menyebabkan manusia mengabaikan rasa cinta dan kasih dalam diri mereka.

Namun dalam kehidupan ini ada kejahatan dan ada kebaikan masih banyak manusia-manusia yang memiliki cinta kasih di dalam diri mereka contohnya yang paling jelas adalah, kejadian gempa di Padang dan meletusnya merapi di Yogya, kejadian tersebut rupanya mampu menyentuh rasa cinta dan kasih yang dimiliki manusia, dengan cepat bahan bantuan dan para relawan dikirim ketempat lokasi bencana dan membantu para korban yang berada di lokasi bencana.

Hal itu membuktikan bahwa rasa cinta dan kasih yang dimilki manusia mampun membuat kehidupan menjadi lebih baik, kesediaan para relawan yang tanpa dibayar mau membantu para korban bencana alam dan bekerja siang dan malam, hanya dengan bermodalkan tenaga dan rasa untuk mengasihi sesame manusia.