Archive for November, 2010

Agama dan Masyarakat

Kehidupan bermasyarakat di Indonesia didasari atas norma-norma yang mengatur kehidupan masyarakat itu sendiri baik norma sosial, norma adat dan norma agama, kali ini penulis akan membahas mengenai kaitan antara agama dan masyarakat. Kaitan agama dengan msyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi sejarah figure nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi dan sila Ketuhanan yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf. Membicarakan peranan agama dalam kehidupan sosial menyangkut dua hal yang sudah tentu hubungannya erat memiliki asperk-aspek yang terpelihara, yaitu pengaruh cita-cita agama dan etika agama dalam kehidupan individu dari kelas sosial dan grup sosial, persorangan dan kolektivitas dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing agama diwarnainya dan yang lainnya menyangkut organisasi dan fungsi dari lembaga agama sehingga agama dan masyarakat itu berwujud kolektivitas ekspresi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam proses sosial hubungan nilai dan tujuan masyarakat relatif harus stabil dalam setiap momen, bila terjadi perubahan dan pergantian bentuk sosial serta cultural hancurnya bentuk sosial dan cultural lama, masyarakat dipengaruhi olah berbagai perubahan sosial. Setiap kelompok berbeda dalam kepekaan agama tentang makna dan masing-masing kelompok akan menafsirkan sesuai dengan kondisi yang dihadapinya, demkian pula berbeda tingkatan merasakan “titik kritis” dalam ketidak pastian, ketidak budayaan dan kelangkaan untuk masing-masing kelompok. Fungsi Agama Untuk mendiskusiakan fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari yaitu kebudayaan, system sosial dan kepirbadian, ketiga aspek tersebut merupakan kompleks fenomena sosial terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia, sehinggan timbul pertanyaan sejauh mana fungsi lembaga agama dalam memelihara system, apakah lembaga agama terhadapa kebudayaan sebagai suatu system dan sejauh manakah agama dalam mempertahankan keseimbangan pribadi melakukan fungsinya. Pertanyaan itu timbul sebab sejka dulu sampai saat ini agama itu masih ada dan mempunyai fungsi bahkan memerankan sejumlah fungsi. Manusia yang berbudaya menganut berbagai nilai, gagasan dan orientasi yang terpola mempengaruhi prilaku, bertindak dalam konteks terlembaga dalam lembaga situasi dimana peranan dipaksakan oleh sanksi positif dan negatif penolakan penampilannya tetapi yang bertindak berpikir dan merasakan individu. Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai yang bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka normanya pun dikukuhkan dengan sanksi-sanksi sakral, dalam setiap masyarakat sanksi sakral mempunyai kekuatan memaksa istimewa, karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi dan supramanusiawi dan ukhrowi. Fungsi agama di bidang sosial adalah fungsi penentu dimana agama menciptakan suatu ikatan bersama baik di antara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. Fungsi agam sebagai sosialisasi individu ialah individu pada saat dia tumbuh menjadi dewasa memerlukan suatu system nilai sebagai semacam tuntunan umum untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadian. Masalah fungsionalisme agama dapat dianalisis lebih mudah pada komitmen agama dimnesi komitmen agama menurut Roland Robertson (1984) diklsifikasikan berupa keyakinan, praktek, pengalaman, pengetahuan dan konsekuensi: 1. Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa orang yang religious akan menganut pandangan teologis tertentu bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran agama. 2. Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata, ini menyakut pertama ritual yaitu berkaitan dengan seperangkat upacara keagamaan perbuatan religious formal dan perbuatan mulia, kedua berbakti tidak bersifat formal dan tidak bersifat publikserta relatif spontan. 3. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu yaitu orang yang benar-benar religius pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif tentang realitas tertinggi mampu berhubungan meskipun singkat dengan suatu perantara yang supernatural. 4. Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan bahwa orang-orang yang bersikap religius akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci dan tradisi-tradisi kegamaan mereka. 5. Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadi. Harwantiyoko, Katuuk Neltje F., MKDU Ilmu Sosial Dasar, Gunadarma , Jakarta http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/08/pengertian-agama.html http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

Dewasa ini kebutuhan akan informasi dan kemudahan dalam mencapai suatu tujuan membuat para professional menciptakan teknologi canggih untuk menunjang dan memnuhi kebutuhan masyarakat maka itu dibutuhkan pembelajaran terhadap ilmu pengetahuan yang mendalam,. Namun kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan tidak diiringi dengan jumlah kemiskinan.

Oleh karena itu penulis ingin membahas mengenai “Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan”, memberi petunjuk adanya sesuatu yang inheren, mungkin permasalahannya ialah adanya kontinuitas dan perubahan, harmoni atau disharmoni, tidak mustahil ketiga masalah ini akan melihat mada lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian dan dapat melibatkan perdebatan semantika.

1. Ilmu Pengetahuan

Di kalangan ilmuwan ada keseragaman perndapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu denga sistematis, metodis, rasional ,logis, empiris, umum, dan akumulaitf, pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori, di antaranya Aristoteles, pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi, menurut Decartes ilmu pengetahuan merupakan serba budi, oleh Bacon dan David Home deartikan sebagai pengalaman indera dan batin, menurut Imanuel Kant pengetahuan mengambil jarak terhadap alam sekitarnya.

Alam dipelajari, direnggut dan digauli, rahasia-rahasianya dimanfaatkan bagi manusia sehinggan timbul kesan seolah-olah pengetahuan ilmiah merupakan suatu tujuan sendiri bahkan ada ilmu pengetahuan murni.

2. Teknologi

Dalam konsep yang pregmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai suatu seni yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi, menyangkut bagaimana berbagai sumber tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan produksi “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknologi sosial pembangunan.

Dari batasan di atas jelas, bahwa teknologi sosial pembangunan memerlukan semua ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dipertemukan dalam menunjang tujuan-tujuan pembangunan misalnya perncanaan, programming. Teknologi memperlihatkan fenomena dalam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehisupan manusia menjadi lingkup teknis, berikut adalah fenomena teknik pada msyarakat menurut Sastrapratedja memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Rasionalisasi, artinya tindakan spontant oelh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.

b. Artifisilitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.

c. Otomatisme, artinya dalam hal metode organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis.

d. Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.

e. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berintraksi dan saling bergantung.

f. Universalisme, artinya melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan menguasai kebudayaan.

g. Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

Teknologi yang berkembang dengan pesat, meliputi berbagai bidang kehidupan manusia, masa sekarang nampaknya sulit memisahkan kehidupan manusia dengan teknologi, bahkan sudah merupakan kebutuhan manusiawi.

3. Kemiskinan

Kemiskianan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan yang pokok, dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur.

Persepsi manusian mengenai kebutuhan pokok yang diperlukan di pengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat dan system nilai yang dimiliki, dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah, terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan mlainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kemiskinan menurut orang lapangan dapat dikategorikan ke dalam tiga unsure yaitu :

1. Kemiskinan yang diakibatkan oleh handicap badaniah ataupun mental seseorang.

2. Kemiskinan yang disebabkan oelh bencana alam.

3. Kemiskinan yang diakibatkan oleh perbuatan manusia atau kemiskinan sturtural.

masyarakat desa dan kota

Kehidupan bermasyarakat di negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah kehidupan yang berlandaskan dengan asas persatuan yaitu bhineka tunggal ika yang dalam pengertiannya adalah berbeda-beda namun dalam satu kesatuan, seperti juga dalam kehidupan bermasyarakat yang dibagi menjadi dua yaitu masyarakat desa dan masyarakat kota sebelum membahas mengenai masyarakat desa dan kota, kita bahas dulu mengenai pengertian masyarakat.

Berikut adalah pengertian masyarakat yang di kutip dari beberapa ahli :

1. R. Linton mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengoraganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

2. M.J. Herskovis mengemukakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup.

3. S.R. Steinmetz mengemukakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yagn lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat ada teratur.

Dari definisi-definisi masyarakat di atas maka dapat diambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:

1. Harus ada pengumplan manusia dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.

2. Telah pertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.

3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur merekan menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Dipandang dari dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :

1. Masyarakat natuur, yaitu masyarakat yagn terjadi dengan sendirinya seperti gerombolan (horde), suku (stam), yang bertalian karena hubungandarah atau keturunan.

2. Masyarakt kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan misalnya : koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sebagainya.

Kehidupam masyarakat mempunya bagian-bagian tersendiri dan cara terbentuknya masyarakat itu sendiri, sekarang memasuku kepembahasan pokok mengenai masyarakat kota dan masyarakat pedesaan.

Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community, pengertian masyarakat kota lebih ditekankan kepada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan, perhatian khusus masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan tetapi mempunya pengertian lebih luas lagi. Orang-orang kota sudah memandang penggunaan kebutuhan hidup artinya oleh hanya sekadar atau apa adanya, hal ini disebabkan oleh karena pandangan warga kota sekitarnya kalau menghidangkan makanan misalnya yang diutamakan adalah bahwa yang menhidangkan mempunyai kedudukan sosial yang tinggi. Bila ada tamu misalnya, diusahakan untuk menghidangkan makanan-makanan yang ada dalam kaleng. Masyarakat kota mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan didaerah pedesaan.

2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.

3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.

4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga pedesaan.

5. Jalan pikiran rasional yang pada umunya dianut masyarakat perkotaan menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan kepada factor kepentingan dari pada fakto pribadi.

6. Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota mengakibatkan pentingnya factor waktu bagi warga kota.

7. Perubahan-perubahan sosial dengan nyata di kota-kota, sebab biasanya kota-kota terbuka dari pengaruh-pengaruh dunia luar.

Mobilitas sosial di kota jauh lebih besar daripada di desa. Di kota seseorang memiliki kesempatan lebih besar untuk mengalami mobilitas sosial baik vertical maupun horizontal, pola-pola interaksi sosial pada suatu masyarakat ditentukan oleh struktur sosial masyarakat yang bersangkutan, sedangkan struktur sosial sangat deipengaruhi oleh lembaga-lembaga sosial yang ada pada masyarakat tersebut.

Untuk menunjang aktivitas warganya serta untuk memberikan suasana aman, tenteram dan nyaman pada warganya, kota diharapkan pada keharusan menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yagn timbul sebagai akibat warganya, dengan kata lain kota harus berkembang.

Perkembangan kota merupakan manifetasi dari pola kehidupan sosial ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya ini akan di cerminkan dalam komponen-komponen yang memberntuk struktur kota tersebut, jumlah dan kualitas komponen suatu kota tersebut, secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan mengadung 5 unsur yaitu wisma, karya, marga, marga, suka, penyempurnaan.

Setelah membahas mengenai masyarakat pedesaan penulis akan membahas mengenai masyarakat pedesaan di mulai dengan pengertian desa, desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.

Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi sosial, ekonomi, politik, dan cultural yang terdapat di situ (suatau daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.

Masyarakat pedesaan ditandai denga pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesame warga desa, yaitu perasaan setiap warga masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimana ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakatnya, karena beranggapan sama-sama sebagai anggota masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama terhadap keselmatan dan kebahgiaan bersama dalam masyarakat. Berikut adalah ciri-ciri dari masyarakat pedesaan.

1. Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat dibandingkan dengan masyarakat pedasaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.

2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.

3. Sebagian besar warg masyarakat pedesaan hidup dari pertanian pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan perkjaan sambilan yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.

4. Masyarakat tersbut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat dan sebagainya.

Seperti yang banyak dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris, masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu msyarakat yang adem ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untu melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir.

Dengan adanya uraian di atas desa dapat difungsikan sebagai daerah pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ketela, di samping bahan makanan lain seperti kacang, kedelai, buah-buahan dan bahan makana lainnya yang berasal dari hewan.

Kedua desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan metah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.

Ketiga dari segi kegiatan kerja desa agraris dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industry, desa nelayan dan sebagainya.

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain, bahkan dalam kehidupan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan, kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seberti beras, sayur-mayur, daging dan ikan, desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, sebaliknya kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan ileh orang-orang pedesaan seperti bahan oakaian, alat pertanian dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.

Harwantiyoko, Katuuk Neltje F., MKDU Ilmu Sosial Dasar, Gunadarma , Jakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama

IDE BRILIANT TAPI AGAK GILA

Nama gue bagus setyadi, sekarang gue gak lajang lagi tapi status gue sekarang adalah perjaka (penderita jamur kaki) gak begitu kronis sih, tapi tenang gue jamin gak menular banyak kok Cuma dikit aja, tetap frend kan…..usia gue masih di umur 22 tahun yah masih dalam pencarian jati diri termasuk teka-teki yang sampai saat ini tetap jadi misteri, gue pengen tau dari ribuan sperma, sperma no keberapa yang berhasil menebus ovum dalam rahim nyokap gue, sulit untuk di selidiki,….kalau ada ide mohon bantuannya ya…….?

Nah kali ini gue pengen berbagi tips jitu nieh, mungkin emang rada gak berguna sieh tapi kalau tau caranya itu bisa jadi keuntungan yang besar mungkin sumber mata pencaharian, langsung aja gue bahas kalau soal urusan perut emang gak bisa di ajak kompromi lagi ya, apalagi liat hidangan yang enak-enak dan disediakan semuanya di hadapan kita kalau bisa ingin makan semuanya namun apa daya perut manusia ada batasnya, apa lagi hidangan mewah di acara pernikahan yang di gelar di dalam gedung. Nah Biar gak nyesel nih udah datang dan ngeluarin kocek buat ongkos dan nyumbang sang mempelai terlebih lagi acaranya gak sering-sering di adakan gue kasih nie cara jitu menyantap semua hidangan dalam acara weding party, lest chek it out:

1. Puasa

Untuk trik pertama mengakali perut biar siap buat menyantap hidangan pada hari H, adalah dengan PUASA, biasanya undangan datang seminggu atau 2 minggu sebelum hari H persiapan yang dilakukan adalah melakukan puasa tiga hari sebelum hari H, eit untuk puasa yang satu ini tidak di lakukan secara normal loh, pada saat sahur di anjurkan hanya minum air putih dan pada saat buka hanya makan satu buah kacang goreng, kalau dilakuakn secara normal sama aja bohong, selain bagus buat ngelatih perut dan baik buat kesehatan anda juga bisa dapat pahala, apalagi kalau bisa mati dalam keadaan puasa mungkin bisa di pertimbangkan untuk masuk surga, karena menurut perhitungan gue dengan cara tersebut tidak ada yang bisa bertahan lebih dari tiga hari. Tapi silahkan di coba mungkin anda bisa jadi contoh bagi orang lain.

2. Jaga pola makan

Apabila untuk cara yang pertama mungkin agak extrim bagi anda dan sulit di lakukan, gue masih ada cara yang lebih mudah, adalah dengan menjaga pola makan. Caranya dengan menghindari makanan yang enak-enak contohnya apabila anda sering makan daging ayam atau ikan sebaiknya di tunda hingga hari H, untuk yang tidak bisa makan daging atau tidak bisa membeli daging tidak usah di hindari cukup di pertahankan saja mungkin itu bisa jadi kelebihan buat anda, untuk jangka waktu di usahakan menjaga pola makan dilakukan seminggu sebelum hari H, coba untuk makan makanan yang kurang enak bagi anda contohnya ampas tahu, rumput teki, nasi aking, keong racun selain bagus untuk melatih perut anda agar tidak tidak terbiasa makan enak sehingga pada hari H otomatis perut anda akan memakan semua makanan enak dan juga membantu anda belajar prihatin.

3. Mengosongkan perut

Cara yang ketiga ini di lakukan apabila cara yang pertama dan kedua tidak dapat anda lalui dan sepertinya sudah banyak korban berjatuhan, cara ampuh berikutnya adalah mengosongkan perut, dengan cara tidak makan selama satu hari sebelum hari H dan jangan lupa membeli obat pencuci perut niscaya tidak saja perut anda menjadi bersih dari sisa-sisa makanan dan kotoran namun anda juga telah memiliki kantong makan super besar yang siap di isi, dan tidak lupa sekali lagi gue informasikan bahwa kemungkinan berhasil adalah 0.

4 Datang paling awal

Selain menempa kekuatan fisik serta hati anda juga harus memiliki strategi yang sempurna, yaitu dengan datang lebih awal dan berpura-pura sebagai pengawas hidangan, dengan datang lebih awal anda dapat mengawasi letak hidangan dan urutan penyajian sehingga anda dapat menyusun rencana dan memilih hidangan mana yang ingin anda nikmati, tentunya jangan sampai keduluan sama singa-singa lapar lainnya.

5. Pakaian

Menurut para perancang busana dan pengamat mode pakaian yang sopan dan berwibawa adalah pakain wajib yang biasa di gunakan untuk pesta pernikahan keadaan ini dimaksudkan untuk menghormati kedua mempelai, namun bagi gue pakaian kayak gitu gak praktis buat apa kita datang menggunakan pakaian yang bagus cuma buat makan doank terus pulang yang benar menurut gue kenakan pakain yang memiliki banyak kantong, contoh apabila menggunakan jas usahakan memiliki kantong yang banyak di dalam jas, apabila menggunkan batik pasangkan dengan celana gunung yang mempunyai kantong banyak, di samping terlihat modis kantong tersebut dapat digunakan untuk menyimpan makanan, lumayan kan buat stok bahan pangan untuk 3 hari ke depan.

6. Urutan menyantap hidangan

Sampai saat ini gue belum bisa menyempurnakan tehnik gua yang satu ini, tapi untuk saat ini lumayan bisa di andalakan, nama tehnik ini adalah (Ursanji) Urutan Santap Saji, menyantap makanan harus dengan menggunakan strategi jangan asal makan aja yang ada perut kita sudah kenyang sebelum menikmati hidangan kedua dan ketiga.

Awali dengan makan makanan ringan untuk pembuka seperti ice cream dan kue kering hindari makan kue bolu atau kue basah karena hidangan tersebut akan mengembang di perut sehingga memperkecil rongga perut.

Kedua makan hidangan jajanan, atau cemilan seperti sate ayam, mpek-mpek, baso dan pudding ingat tidak perlu banyak yang penting beragam.

Ketiga adalah hidangan besar atau makanan utama, untuk dapat menikmati semua lauk yang dihidangkan jangan mengambil nasi terlalu banyak cukup satu sendok teh sisanya sudah pasti lauk…..ho…..ho….ho hindari sayuran gak terlalu penting, cari menu yang belum pernah kamu santap sebelumnya seperti lobster, udang goreng, kepiting rebus jadi kalau temen-temen lo pada ngomongin tentang menu makanan lo gak culun-culun banget yang Cuma diam aja sambil ngiler.

Cukup sekian penjelasan dari gue intinya gak usah malu untuk mencoba, tetap maju jangan biarkan singa-singa lapar lainya merajalela. Tetap semangat tetap makan jangan lupa baca doa……..amiennnnn.

pelapisan sosial dan kesamaan derajat

Masyarakat terbentuk dari individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk msayarakat yang heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial ini terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat yang berstrata, masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil, sehubungan dengan ini maka dengan sendirinya masyarakat merupakan kesatuan yang dalam pembentukannya mempunyai gejala yang sama.

Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan sosial, marilah kita pelajari apa yang di maksud dengan dengan stratifikasi sosial atau Pelapisan Masyarakat.

Istilah stratifikasi sosial atau stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN, karena itu Social Stratification sering diterjemahkan dengan Pelapisan Masyarakat, sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.

Menurut Pitirim A. Sorokin pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat. Jadi bisa di sebut juga pelapisan masyarakat berarti berjenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat di dalam system sosial. Pelapisan sosial yang terjasi di masyarakat terjadi dengan berbagai factor ada yang disengaja atau terjadi dengan sendirinya atau terjadi disengaja, berikut adalah factor terjadinya pelapisan sosial :

1.    Terjadi dengan sendirinya.

Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri adapun orang-orang yagn menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan atas dasar kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat, namun berjalan secara ilmiah degnan sendirinya pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.

2.    Terjadi dengan disengaja.

System pelapisan yang disusun degnan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama, di dalam pelapisan ini di tentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang, dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang yang dimiliki setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimilki dan dalam suatu oreganisasi baik secara vertical maupun secara horizontal.

Dari penjelasan faktor-faktor penyebab terjadinya pealpisan sosial dapat kita ketahui bahwa ada dua factor terjadinya pelapisan sosial yaitu terjadi dengan sendirinya dan disengaja, jadi pelapisan sosial itu dapat terjadi karena memang kondisi lingkungan tersebut atau memang di buat dengan sengaja oleh sekelompok masyarakat dengan fungsi untuk mencapai tujuan.

Dalam system pelapisan sosial terdapat perbedaan sifat yaitu ada system pelapisan sosial yang bersifat terbuka ada juga system pelepisan sosial yang bersifat tertutup, dalam system pelaisan sosial yang bersifat tertutup pemindahan anggota masyarakat ke lapisan masyarakat tertentu ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali terdapat hal-hal yang istimewa. Sedang kan dalam system pelapisan sosial yang bersifat terbuka dalma system ini setiap anggota masyarakat memilik kesempatan untuk jatuh kelapisan yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan yang ada di atasnya.

Namun sebagai manusia dan masyarakat walaupun terdapat pelapisan sosial atau system pelapisan sosial setiap masyarakat harus mendapatkan kesamaan derajat, kesamaan derajat ini dimaksudkan adalah timbal balik, artinya orang atau seorang itu sebagai anggota masyarakat, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintahan dan negara. Di dalam susunan negara modern hak-hak dan kebebasan-kebebasan asasi manusia itu dilindungi oleh undang-undang dan menjadi hukum positif, kesamaan derajat ini terwujud dalma jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sector kehidupan, hak ini lah yang banyak dikenal manusia dengan Hak Asasi Manusia (HAM).

Dalam masyarakat juga dikenal dengan masyarakat elite dan massa berikut akan penulis bahas mengenai masyaraka elite dan masssa

1.    Elite.

Dalam pengertian yang umum elite itu menunjukan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan. Namun dalam pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan:” posisi di dalam masyarakat di puncak sturktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tertinggi di dalma ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik agam, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.

2.    Massa.

Isitilah massa dipergunakan untuk menunjukan suatu pengelompokan kolktif lain yagn elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yang secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain, massa diwakilkan ileh orang-orang yang berperan serta dalma perilaku missal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebarkan di berbagai tempat.

Uraian secara singkat di atas mengenai pelapisan sosial dan masyarakat semoga dapat memebantu anda untuk lebih mengenal mengenai pelaisan sosial dan kesamaan derajat dalam masyarakat.

Daftar  pustaka

Harwantiyoko, Katuuk Neltje F., MKDU Ilmu Sosial Dasar, Gunadarma , Jakarta

http://www.journalonlines.info/

http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial