Archive for Mei 17th, 2011

Manusia dan Ilmu Budaya Dasar

Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Hal ini perlu, karena dirasakan kekurangan pada system pendidikan kita, baik pada tingkat menengah, maupun pada tingkat perguruan tinggi, tanpa memungkiri banyak faktor-faktor lain yang menyebabkan, salah satu yang penting adalah system pendidikan kita. Tidaklah daapt disangkal, bahwa ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia-manusia spesialis yang tidak berpandangan luas. Para lulusan perguruan tinggi kita kurang mempunyai tempat yang sama untuk berpijak, mereka relative terlalu mengesampingkan bidang-bidang lain, tetapi agaknya keadaan ini yang membuat mereka seakan-akan buta akan bidang lain.

Disinilah diharapkan kegunaan mata kuliah ini agar lulusan perguruan tinggi kita dari semua jurusan dapat mempunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan, adanya kesamaan ini diharapkan agar intrelasi antara intelektual kita lebih sering dengan akibat yang positif bagi pembangunan Negara kita pada umumnya dan perbaikan pendidikan khususnya.

Dengan mendapatkan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut, agar dengan demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif. Salah satu sifat penting mata kuliah ini adalah bahwa ini bukan pelajaran sastra, bukan music, bukan filsafat, bukan suatu disiplin yang berdiri sendiri. Sesuai dengan nama Ilmu Budaya Dasar kuliah ini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari kebenaran, keindahan, kebebasan dalam berbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta. Tuhanya , masyarakatnya dan juga penemuan dirinya sendiri, pendeknya dalam mencari hidup yang dirasakan lebih bermakna. Ini tentunya menyangkut sikap moral yang diharapkan memperlengkapi mahasiswa dengan pengalaman luas yang padu yang akan membimbingnya kearah pembentukan ukuran-ukuran, rasa dan nilai-nilai dengan tidak bergantung kepada orang lain.

PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Secara sederhana ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Isitilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bisa diaritkan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humansu, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawab yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar megnemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar, yaitu :

 

Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)

            Ilmu-limu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengna menetukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu di buat analisis untuk menentukan suatu kualitas.

Ilmu-ilmu Sosial (social science)

Ilmu yang bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.

Pengetahuan Budaya (the humanities)

Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan emncari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya. Akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

Untuk bisa menjangkau tujan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat.

1.      Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap linkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diei dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.

2.      Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan merekan tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya krtis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

3.      Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calom pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang linkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas.

4.      Mengusahakan wahana komunikasi pada akademis agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan labih lancer dalam berkomunikasi.

Manusia dan Harapan

Setiap manusia memepunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu meti dalm hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.

Harapan tersbut tergantung pada pengetahuna, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing, misalnya Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil, seseorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “si pungguk merindukan bulan”.

Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengaharapkan nilai A dalam ujian yang akan dating, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah berpikir atau hadir dalam kuliah, ia menhaapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A.

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan YME, agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa, karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan suapaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginnkan dapat terjadi, dengan demikian harapan menyangkut masa depan .

SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN

            Menurut kodratnya manusia adalah makhluk social, setiap hari lahir kedunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau anggota masyaraakt lainnya. Tidak aad satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ada dua hal yang mendorong orang untuk hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan.

Dorongan Kodrat

Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yagn sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan, misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.

Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walaupun bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua makhluk itu ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendan, Budi ialah akal ekmampuan untuk memilih, kedua hal tersebut tidak dapat di pisahkan, sebab bila orang akan memilih ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dengan Budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah dan dengan kehendalnya manusia dapat memilih.

Dorongan Kebutuhan Hidup

Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermaca-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas, kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.

Kebutuhan jamaniah misalnya : makan, minum, pakaian, rumah, ketenangan, hiburan dan keberhasilan.

Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik maupun kemampuan hiduonya.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :

1. Kelangsungan hidup

2. Kemanan

3. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai

4. diakui lingkungan

5. perwujudan cita-cita

Kelangsungan Hidup

Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan , kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.

Sandang, semula hanya berupa perlindungan atau untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi dalam perkembangan hidupnya sandang tidak hanya sebagai perlindungan kemanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain.

Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah, rumah kebutuhan primer manusia, karena rumah itu sebagai tempat berlindung dari panas, gelap dan sebagainya.

Untuk mencukupi kebutuhan pangan,sandang dan papan itu, maka manusia sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi harapan memperoleh pangan, sandang dan papan yang layak akan terpenuhi.

 

Keamanan

            Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan kemanan, begitu lahir dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar setiap anak menangis dia akan diam setelah dipeluk oelh ibunya, setelah bertambah besar ia ingin dilindung, rasa aman tidak harus diwujudkan denga perlindungan yang Nampak, secara moral pun orang lain dapat member rasa aman.

Hak dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai

            Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu untuk meminta hak dan kewajibannya.

Status

Setiap manusia membutuhkan status. Siapa untuk apa, mengapa manusia hidup.

Perwujudan Cita-cita

Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaanya sesuai dengan kahliannya atau kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

Manusia dan Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari akta gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas, sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatan merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu, gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan, karena itu dalam kehidupan sehari-sehari, kegelisahan dan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan, masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi daapt disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang dinginkan tidak tercapai.

Sigmund freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecamasan kenyataan, kecamasan neorotik, dan kecemasan moril.

Kecemasan Obyektif

Kecamasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar, bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang megancam untuk mencelakakannya, pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecendrungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.

Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa, keterkejutan itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatan yang mencemaskan.

Kecemasan Noritis (syaraf)

            Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah, menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni:

1. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangan sendiri, sehingga menekan dan menguasaia ego, kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.

2. Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutinya, misalnya seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet.

3. Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas, reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh ID meskipun ego dan superego melarang.

Kecemasan Moril

Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang, tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain, iri, benci, dendam, dengki, marah, gemetar, dan hilang keseimbangan sehinggan sulit berbicara tau menyanyi. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan, ketidakmapuannya menyamai kawa-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.

KETERASINGAN

Keterasingan berasal dari akta terasing dan kata itu adalah dari kata dasar asing, kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil.

Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak daapt dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan, hal itu akan merugikan harta, nama baik, martabat harga diri orang lain. Karena itu orang yang berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina orang dan sombong.

Keterasingan yang dipaksakan oelh manusia lain dalam masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan, tidak mau mendekati, tidak memperdulikan, memboikot, bahkan mengisolasi si pelaku. Apabila dengan perilaku masyarakat ini masih tidak mempan menyadarkan si pelaku itu maka keterasingan itu dapat dipaksakan oelh institusi yang diciptakan masyarakat misalnya pengadilan.

Orang bersikap angkuh, sombong, besar kepala, tidak menghormati orang lain selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh nilai-nilai kemanusaannya apabila bergaul dengna orang angkuh, sombong, dan tidak menghormati orang lain, karena itu ia dibenci orang lain, sehingga membuat dia dalam keterasingan.

KESEPIAN

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lenggang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya

KETIDAK PASTIAN

Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasi disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas bahwa pikirannya sedang dalam keadaan kacau.